Pages

09 September 2011

Curhatan Nazaruddin Antara Bohong dan Ragu

Okezone.com, JAKARTA - Nazaruddin akhirnya mau memenuhi panggilan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nazaruddin mengaku mau ke KPK karena teringat nasihat neneknya yang meminta agar secepatnya menyelesaikan persoalan duniawi yang harus dipertanggungjawabkan.

Sebelum datang ke KPK, Nazar sudah koar-koar akan blak-blakan mengemukakan apa saja yang diketahuinya. Padahal sebelumnya, dia bungkam. Namun apa yang dikatakan Nazaruddin belum bisa dipastikan kebenarannya. Pasalnya, watak Nazaruddin yang selalu berubah-ubah.

Hal itu seperti dikatakan penasihat sekaligus Ketua Komite Etik KPK, Abdullah Hehamahua dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (8/9/2011). Dia meragukan apa yang dikatakan Nazaruddin adalah sebuah kebenaran. "Dia kan antara pembohong dan ragu, dia tak berani tegas," katanya.

Kicauan Nazaruddin, lanjutnya, juga akan dikomparasikan dengan ucapan saksi-saksi lainnya. "Komisi etik belum rapat merumuskan tingkat kebohongan Nazar. Nanti itu akan dikomperasi dengan saksi-saksi dan berapa kebenarannya juga kita kroscek dari saksi-saksi," jelasnya.

Kendati demikian, komisi etik juga masih menerima jika Nazaruddin mau curhat lagi pada KPK. "Dia berjanji datang kalau diperlukan," jelasnya.

Komite Etik meragukan kesaksian Nazaruddin dalam pemeriksaan, karena yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan CCTV yang selama ini diaakui memilikinya Mantan bendahara Umum Partai Demokrat ini juga tidak berani dengan tegas menjelaskan jika dia berniat memberikan uang kepada Wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah. Karenanya, komite etik menilai Nazarudin sebagai pembohong dan peragu saat memberikan pernyataan.

Nazaruddin datang ke gedung KPK untuk memberikan keterangan kepada Komite Etik KPK, terkait dengan tudingannya terhadap sejumlah pimpinan KPK. Suami buron KPK Neneng ini mengaku akan membeberkan informasi terkait dengan pimpinan KPK.  "Saya akan buka apa adanya. Tentang pimpinan KPK," katanya.

Kepada komite etik, Nazar mengaku bertemu salah satu pimpinan KPK, Chandra Hamzah sebanyak lima kali. Pertemuan itu dua kali digelar di kediaman pribadi Nazar, dua kali di KPK dan satu di luar.

Dia juga mengaku dirinya memiliki rekaman CCTV pertemuan dengan Chandra Hamzah di kediamannya. Namun, rekaman CCTV itu ia simpan di tas yang disita KPK. Namun anehnya, saat tas tersebut dibuka KPK, tidak ditemukan rekaman CCTV pertemuan Nazar dan Chandra Hamzah.

Pengacara Nazaruddin, Afrian Bondjol juga mengatakan hal yang sama. Kliennya berbicara tidak akan dilebihkan atau dikurangi, semuanya sesuai fakta dan didukung bukti-bukti. Ketika bertemu dengan Nazaruddin terakhir kali, ungkap Afrian, Nazar hanya mengungkapkan keinginan untuk berbicara.

 “Bang tolong sampaikan, saya akan bicara apa adanya, saya akan bicarakan faktanya yang saya lihat dan saya alami,” kata Afrian menirukan ucapan Nazaruddin.
(ram)

0 komentar:

Post a Comment